Ketika Cloud Based Monitoring Menjadi Pilihan

Melihat semakin banyaknya infrastruktur IT kita diletakkan di cloud data center, semua sekarang kembali bertanya, apakah sudah saatnya menjalankan cloud monitoring ?

Siapa saja yang cocok menggunakan cloud based monitoring ?

Pertama, tentu perusahaan / instansi yang sudah diatas 80% infrastrukturnya ada di cloud. Tidak dapat dipungkiri, banyak perusahaan dan instansi sudah beralih ke cloud data center dalam 10 tahun terakhir. Meskipun demikian, banyak yang masih menggunakan data center onpremise untuk menyimpan data critical. Dan menggunakan data operasional diletakkan di cloud, backupnya di simpan di lokal data center. Apapun pendekatan yang digunakan, tentu perlu memperhatikan ketersediaan jaringan, terutama ketersediaan cloud.

Untuk cloud provider sendiri, umumnya mereka telah menggunakan aplikasi bawaan yang diberikan secara free kepada para penggunanya. Sehingga mereka bisa memonitor penggunaan cloud dan infrastruktur serta beragam lainnya di cloud mereka.

Bagaimana dengan yang infrastruktur yang ada di lokal ? Inilah tantangannya. Karena umumnya cloud monitoring tidak bisa memonitor yang ada di lokal, on premise mereka.

Jadi bedakan cloud based monitoring untuk cloud infrastructure, yang umumnya menggunakan tools bawaan dari cloud provider.

Kedua, fokus ke fungsi utama.

Apapun network monitoring yang digunakan umumnya akan berfokus kepada :

  1. Monitoring ketersediaan (availability), baik network, system , cloud services, dan aplikasi. Usahakan ini semua ada di satu tools. Dan ini pasti realtime monitoring.
  2. Pengumpulan data (data gathering). Tools yang ada diharapkan melakukan pengumpulan data. Dan ini dilakukan dengan menggunakan metode beragam, mulai dari Ping, SNMP, hingga API.
  3. Menajemen performansi. Dengan data yang ada, maka bisa dilakukan analisa atas performansi yang ada.
  4. Deteksi masalah. Dengan data realtime, dan data performansi, kita bisa mendeteksi kemungkinan masalah

Ketiga, arsitektur yang tepat.

Ini menarik. Karena tidak semua cloud based monitoring bisa memonitor dengan baik terutama untuk infrastruktur yang ada di lokal. Maka perlu gunakan pendekatan / arsitektur agent / remote probe. Dan tidak semua produk memiliki kemampuan ini.

Salah satu yang memiliki kemampuan terbaik untuk bisa melakukan 3 hal diatas, adalah PRTG Hosted Monitor. Produk ini sendiri baru dluncurkan di 2021, namun saat ini telah tersedia cloud monitoring dari Jakarta (gunakan AWS). Arsitektur PRTG Hosted Monitor (PHM) sendiri gunakan probe/agent (remote probe) yang dipasang di sisi customer.

Nah, semua ini akan kami bahas di dalam partner update pada 25 Juni 2024, silahkan mendaftar, dan jangan lupa download dulu aplikasi Classin (kami tidak gunakan Zoom). Download Classin https://www.classin.com/download/

 

 

Recent Post

Business Mission: Moscow Export Center, 16 April 2025

Kembali APTIKNAS membuka kolaborasi dengan perusahaan global, Kali ini bersama dengan 15 perusahaan yang hadir ...
/

DDoS, masih jadi tren sekarang

Baru-baru ini, website majalah TEMPO diserang DDOS. Ini tetap menjadi cara paling mudah untuk menjatuhkan ...
/

“Dark Factory” Datang ke Indonesia

Masih ingat kasus Sritex, Dan juga mungkin banyak pabrik lainnya? Ya Kasus PHK. Tapi sejujurnya ...
/

Perang “Digital” sesungguhnya antar AS-China, Kita terdampak?

Semakin melihat perkembangan dari hari ke hari, semakin Kita memahami, bahwa sesungguhnya yang terjadi adalah ...
/

Belajar Mandiri, Cara Terbaik Untuk Menang

Self Study, belajar mandiri. Ini mungkin jadi satu hal yang booming dalam 5 tahun terakhir, ...
/

List Kursus di 521 Talenta

DAFTAR SEKARANG

Jangan lewatkan kesempatan spesial untuk anda dan dapatkan potongan harga menarik.